Rabu, 09 Desember 2009

PHP SCRIPT

Penggunaan two step view pada Zend Framework tentulah akan sangat membantu developer dalam membangun aplikasi, karena reuse templating ini sangat memudahkan sehingga tidak perlu lagi include header or footer karena sudah di set secara global. Masalah muncul apabila kita hendak menggunakan layout yg berbeda untuk modul tertentu. Nah, maka dari itu, kita bisa menggunakan Zend_Layout library untuk mengakalinya, caranya, kita set di Bootsrap.php :
Tambahkan line coding seperti berikut :


01 protected function _initDoctype()
02 {
03
04 $sesi = new Zend_Session_Namespace();
05
06 $this->bootstrap('view');
07 $view = $this->getResource('view');
08 $view->doctype('XHTML1_STRICT');
09
10 //set layout directory ... (kondisional jk
11 //mempunyai sesi atau tidak punya sesi dengan
12 // folder layout yg berbeda)
13 $layout = ($sesi->sesiUser!=null) ?"layouts" : "layoutslogin";
14
15 Zend_Layout::startMvc(array(
16 'layoutPath' => APPLICATION_PATH."/$layout/scripts",
17 'layout' => 'layout'
18 ));
19
20 }

Teks yang kita paste biasanya merupakan teks yang baru saja di-copy. Namun di Microsoft Office yang punya fitur Office Clipboard, teks yang di-paste tidak mesti teks yang baru saja di-copy. Semua yang kita copy, masuk ke “memori” Office. Ketika kita lakukan “paste all”, semua teks yang sudah kita copy muncul.

Bagaimana kalau ada salinan yang tidak kita inginkan? Tinggal dihapus saja hasil salinan tersebut. Caranya, Aktifkan fitur Office Clipboard dengan menekan menu [Edit] > [Office Clipboard] di Office lawas atau klik kotak kecil di pojok kanan bawah grup Clipboard yang ada di tab [Home]. Salin sebanyak-banyaknya tulisan atau gambar yang ingin kita paste ke dokumen lain. Setelah fitur ini aktif, maka di layar kanan akan muncul jendela clipboard.

Setelah muncul, kita bisa melihat item apa saja yang telah kita copy ke clipboard ini. Jika kita ingin mem-paste semua item, tinggal klik tombol [Paste All]. Kalau ada item yang tidak kita inginkan, tinggal tempatkan kursor mouse item tersebut, klik kanan, atau mengklik tombol panah yang menghadap ke bawah pilih [Delete].

Jika ingin agar Office clipboard ini otomatis muncul ketika kita melakukan proses copy, kliklah tombol [Options], pilih [Show Office Clipboard Automatically]. Jika kita ingin ikon Office Clipboard ini muncul di taskbar, maka setelah tombol [Options] diklik, pilih [Show Office Clipboard Icon on Taskbar].

Jika ingin mengetahui status dari pengopian yang kita lakukan, pilih [Show Status Near Taskbar When Copying]. Jika sudah tidak menginginkan seluruh data yang telah kita copy, klik saja [Clear All].

by tabloid Pcplus

Minggu, 15 November 2009

Potong Gambar di Microsoft Word

Bagi yang blum tau cara potong gambar di Microsoft word.. berikut w ksih tau cranya...!

Bayangkan kalau Anda punya dokumen yang berisi gambar di tengah-tengah dokumen. Lalu, untuk membuat dokumen lebih rapi, Anda hendak memotong gambar itu.

Untuk memotong gambar di Microsoft Word, ada dua cara. Kita bisa mengambil gambar dari dokumen tersebut, lalu menyuntingnya dengan aplikasi pengolah gambar. Itu cara pertama. Cara kedua adalah sunting langsung di Microsoft Word.

Misalnya, Anda hanya membutuhkan tampilan Standard toolbar, dari hasil tangkapan layar (print screen) yang sudah Anda lakukan. Proses pemotongan (crop) dapat dilakukan dengan langkah berikut.
1. Paste hasil print screen Anda.
2. Klik gambar yang dimaksud.
3. Secara default begitu Anda klik gambar hasil print screen tersebut, toolbar Picture akan aktif.
4. Klik pada ikon Crop di sebelah kiri ikon Line style.
5. Klik, lalu seret sudut atau pada kotak putih kecil pada gambar yang dimaksud.
6. Tentukan sesuai ukuran yang Anda kehendaki. by. Shofi

Jumat, 13 November 2009

HP ProBook 4411s: Keseimbangan Sempurna


Senin, 9 November 2009 | 09:22 WIB
Antara EliteBook dan Pavilion, kita ketemu ProBook. Demikianlah mungkin langgam yang tepat untuk menggambarkan kelas HP Probook ini. Sekadar mengingatkan, HP EliteBook adalah notebook kelas bisnis yang dirancang dengan fasilitas penunjang produktivitas pebisnis, namun harus ditebus dengan harga tinggi. Sebaliknya, HP Pavilion adalah notebook dengan harga terjangkau meski dengan fasilitas yang standar saja. Nah, HP Probook berada di tengah-tengah itu. Harganya relatif terjangkau, namun dibekali fasilitas sekelas notebook bisnis.
HP Probook 4411s ini misalnya, memiliki harga US$ 899. Ini sudah termasuk prosesor Intel Core 2 Duo T5870 (2 GHz), harddisk 250 GB, kartu grafis mandiri ATI HD4330, dan Windows Vista Home Basic. Masih ada versi yang lebih murah seharga US$ 799, yang berbeda dari sisi warna (hitam glossy/Noir) dan kartu grafis (onboard Intel GMA 4500MHD).
Meski dibandrol dengan harga kompetitif, HP ProBook 4411s tetap memiliki ciri-ciri notebook pebisnis. Contohnya adalah fasilitas 3D DriveGuard untuk melindungi harddisk saat terjatuh atau terguncang. Di sisi software, HP menyediakan File Sanitizer yang menjamin data yang ingin Anda hapus benar-benar hilang tanpa bisa dilacak sama sekali.
Namun fasilitas paling unik dari ProBook sepertinya adalah Quick Look 2. Ketika Anda ingin melihat email atau jadwal kerja, Anda tidak perlu repot-repot masuk ke Windows Vista dan membuka Outlook. Anda hanya perlu masuk ke Quick Look 2 dengan cara menekan tombol di samping tombol Power. Dalam hitungan detik, data-data di dalam Outlook tersebut dapat Anda akses.
Kok bisa? Sebenarnya, Quick Look 2 adalah sistem operasi khusus di luar Windows. Jadi ketika menekan tombol Quick Look 2, sistem akan masuk ke dalam sistem operasi khusus tersebut. Email dan data di dalamnya sendiri sebenarnya adalah potret atau cerminan dari data utama Outlook. Data mana yang ingin Anda “potret” atau tulis ulang tersebut bisa ditentukan di menu konfigurasi yang muncul otomatis saat Anda menjalankan Outlook.
Ketika kami coba, Quick Look 2 tampil sempurna. Untuk masuk ke dalam menu ini, kami cuma butuh waktu sekitar 12 detik. Data email, kontak, dan jadwal kerja dari Outlook tampil lengkap di mode Quick Look 2. Proses penulisan ulang data pun berlangsung cepat dan tidak terasa membebani sistem. Yang mungkin jadi pertanyaan adalah kegunaannya. Data yang ditampilkan Quick Look 2 ini pada dasarnya bisa dilakukan Blackberry dan ponsel cerdas lain. Jadi apakah Anda butuh sebuah notebook untuk melakukan sesuatu yang bisa dilakukan perangkat genggam? Silakan Anda jawab sendiri.
Anda mungkin juga punya pendapat sendiri soal penampilan fisik ProBook ini. Namun menurut kami, tampilan HP ProBook ini cukup keren. Warna merah marun (atau bahasa kerennya disebut Merlot) terlihat genit namun tetap berwibawa. Namun berbeda dengan HP EliteBook yang berbahan magnesium-alloy, casing HP ProBook ini terbuat dari plastik.
Meski begitu, kualitas fisik casing tersebut terbilang kokoh. Ketika kami tekan sisi punggung notebook (atau sisi belakang layar), tidak terlihat gelombang atau wrinkle di layar. Ini menunjukkan casing tersebut cukup kuat menahan tekanan dari sisi belakang layar. Satu hal yang perlu dicatat adalah keyboard-nya tahan air berkat adanya lapisan tipis Mylar yang melindunginya. Jadi meski keyboard tersiram, air tidak akan masuk ke interior notebook dan merusak komponen di dalamnya.
Kalaupun terjadi masalah, HP memberikan layanan unik bernama Pick Up & Return Services. Jadi ketika notebook ProBook Anda bermasalah, Anda tinggal telpon pusat layanan HP dan notebook tersebut akan diambil untuk keperluan perbaikan. Jika sudah selesai, notebook tersebut pun diantar kembali ke alamat Anda.
***
Meski minus pemindai sidik jari, HP ProBook 4411s mampu menunjukkan identitasnya sebagai notebook untuk pebisnis. Performanya bagus, casing lumayan kokoh, dan didukung jaminan purna jual yang memanjakan. Namun yang terpenting adalah notebook ini dibandrol dengan harga yang kompetitif untuk notebook di kelasnya. Jadi jika Anda butuh notebook tangguh dengan harga terjangkau, HP ProBook 4411s bisa jadi pilihan. (Wisnu Nugroho)

JAKARTA, KAMIS - Dunia kreatif, khususnya desain grafis, makin menggeliat di tanah air. Maka menggunakan tablet grafis bukan lagi monopoli kaum desainer semata, tetapi juga mainan para kaum muda dan fotografer yang ingin memperbaiki kualitas hasil bidikannya di komputer.

Gejala ini disambut gembira oleh produsen tablet grafis Wacom. Maka pagi tadi dibukalah sebuah WARP (Wacom Authorized Retail Partner) di Jakarta, tepatnya di Poin Square, Lebak Bulus. Inilah bukti keseriusan Wacom untuk mendukung industri desain grafis tersebut, begitu kata K.C. Leong (Sales & Business Development Manager, SEA & South Asia, Wacom Singapore Pte Ltd) saat meresmikan gerai yang bernama Andrew tersebut.

“Ini merupakan WARP kedua di Asia Tenggara dan yang pertama di Indonesia,” ungkap K.C. Leong. Status WARP, jelas Mary T. Oetomo (Direktur, PT Datascrip - distributor Wacom), menunjukkan bahwa gerai mendapat dukungan penuh dari Datascrip selaku distributor Wacom di tanah air.


WARP merupakan pusat edukasi bagi calon pengguna produk Wacom, merangkap ruang pamer yang memajang semua produk Wacom. Karena itu para staf di WARP sudah dilatih khusus agar bisa memberikan penjelasan dan – kalau perlu – melakukan pemecahan masalah. Di gerai ini siapa pun bisa mencobai berbagai produk Wacom, mulai dari Bamboo sampai Intuos.

Minggu, 18 Oktober 2009

sesuatu yang paling indah dalam hidup adalah... sesuatu yang dapat membahagiakan ke2 orang tua...!